Posted At: Sep 16, 2024 - 164 Views
Identifikasi sistem informasi adalah langkah awal yang sangat penting dalam manajemen insiden siber. Proses ini dimulai dengan pemetaan menyeluruh dari infrastruktur teknologi informasi yang dimiliki oleh INSTITUSI. Tujuan dari identifikasi ini adalah untuk memperoleh gambaran yang jelas mengenai komponen-komponen yang perlu dilindungi. Langkah ini sangat penting untuk melakukan mitigasi risiko secara tepat dan efektif.
Kenapa identifikasi sistem informasi sangat penting? Pertama, identifikasi membantu dalam menentukan aset yang paling kritis dan memerlukan perlindungan ekstra. Tanpa identifikasi yang tepat, mungkin sulit untuk mengetahui sistem mana yang paling rentan dan memerlukan perhatian khusus. Kedua, ketika insiden terjadi, tim CSIRT akan dapat dengan cepat menentukan sistem yang terdampak dan melakukan tindakan mitigasi yang diperlukan. Ini juga memungkinkan penyusunan rencana respons insiden yang lebih efektif dan efisien. Selain itu, identifikasi sistem informasi juga penting untuk memenuhi persyaratan peraturan dan standar keamanan informasi yang berlaku.
Ada beberapa jenis sistem informasi yang perlu diidentifikasi. Jaringan internal (LAN) dan eksternal (WAN) yang menghubungkan INSTITUSI dengan jaringan lain, serta perangkat jaringan seperti router dan firewall, merupakan bagian dari infrastruktur yang harus diperhatikan. Selain itu, server yang menyimpan file penting, menjalankan aplikasi, dan menyimpan database juga harus diidentifikasi dengan baik. Aplikasi, baik itu perangkat lunak, aplikasi web, maupun aplikasi mobile, juga memerlukan perhatian khusus dalam proses identifikasi.
Proses identifikasi sistem informasi dapat dilakukan dengan beberapa langkah utama. Mulailah dengan inventarisasi, yaitu membuat daftar lengkap dari semua perangkat keras, perangkat lunak, dan jaringan yang ada. Selanjutnya, buatlah pemetaan jaringan untuk menggambarkan hubungan antara berbagai komponen sistem dan dokumentasikan konfigurasi setiap perangkat serta aplikasi. Jangan lupa untuk mengklasifikasikan sistem informasi berdasarkan tingkat pentingnya dan kerentanannya.
Dalam melaksanakan identifikasi, ada beberapa alat bantu yang bisa digunakan. Network discovery tools dapat membantu dalam mengidentifikasi perangkat yang terhubung ke jaringan, sementara Configuration Management Database (CMDB) menyimpan informasi tentang konfigurasi sistem. Asset management tools juga berguna untuk mengelola inventaris aset IT secara efektif.
Dalam konteks CSIRT INSTITUSI, penting untuk melibatkan seluruh stakeholder, termasuk tim IT, tim hukum, dan unit-unit terkait lainnya dalam proses identifikasi. Pembaruan inventaris secara berkala sangat dianjurkan untuk mencerminkan perubahan pada infrastruktur IT. Selain itu, integrasi data inventaris dengan sistem manajemen informasi lainnya akan memberikan gambaran yang lebih komprehensif mengenai seluruh infrastruktur IT.
Manfaat dari identifikasi sistem informasi sangat signifikan. Dengan mengetahui sistem yang ada, CSIRT dapat lebih fokus pada perlindungan sistem yang paling kritis, meningkatkan efisiensi dalam proses respons insiden, dan memastikan kepatuhan terhadap peraturan dan standar keamanan informasi yang berlaku.
Tulisan ini diadopsi dari pemikiran Onno W. Purbo, seorang ahli dalam bidang teknologi informasi dan keamanan siber. Identifikasi sistem informasi adalah langkah awal yang sangat penting untuk membangun sistem manajemen insiden siber yang efektif. Dengan pemahaman yang mendalam tentang sistem informasi yang dimiliki, CSIRT INSTITUSI akan lebih siap dalam menghadapi berbagai ancaman siber.